Analisais ACG Starter Pada Sepeda Motor " Karya ilmiah "
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin pesat
perkembangan suatu zaman semakin pesat pula perkembangan teknologi yang ada di
dunia, sehingga menuntut seseorang untuk menciptakan atau mengembangkan suatu
ide dalam bentuk teknologi yang lebih modern. Kebutuhan masyarakat dunia yang
semakin meningkat apalagi dalam bidang teknologi, mengharuskan para engginer
lebih bisa melayani dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Dalam hal ini teknologi ACG ( Alternating Current Generator ) adalah suatu
teknologi yang menjadi incaran masyarakat di berbagai belahan dunia.
Teknologi ini
ditemukan oleh Hiroshi Tanaka yang kemudian dipatenkan oleh Honda Motor pada
tanggal 14 September 2005. Sampai saat ini ACG starter hanya ada pada sepeda
motor Honda Vario Techno 125 dan Honda Beat dan mungkin akan bertambah kesetiap
produk baru dari Honda Motor.
Teknologi ACG
Starter adalah teknologi yang mampu mengurangi getaran, konsumsi bahan bakar,
serta akan membuat mesin motor terawat dengan baik. Mengetahui hal ini persaingan
antar Industri – industri yang bergerak di bidang ini semakin ketat, sehingga membuat
teknologi ini dipandang berkelas dan harus dimiliki oleh setiap industriawan. ( Tanaka : 2005:1 )
Dengan ini Makalah
Dengan judul Teknologi ACG Starter pada Sepeda Motor ditulis untuk mengetahui
keuntungan atau kekurangan dari teknologi ini, serta mungkin atau tidaknya
teknologi ini diaplikasikan bukan hanya pada mesin sepeda motor.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah teknologi ACG Starter
itu, serta keunggulan pada sepeda motor
2. Bagaimanakah perbedaan Sistem ACG
Starter dengan sistem Konvensional Starter pada sepeda motor
3. Bagaimanakah sistem teknologi ACG Starter
bekerja pada mesin sepeda motor
1.3.
Tujuan
1. Mendiskripsikan Bagaimanakah Sistem ACG Starter itu serta keunggulan pada Sepeda motor
1. Mendiskripsikan Bagaimanakah Sistem ACG Starter itu serta keunggulan pada Sepeda motor
2. Mendiskripsikan Bagaimanakah
perbedaan Sistem ACG Starter dengan sistem Konvensional Starter pada sepeda
motor
3. Mendeskripsikan Bagaimana sistem
teknologi ACG Starter bekerja pada mesin sepeda motor
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan pada Bab I, pembahasan masalah akan menyajikan
tentang (1). Bagaimanakah teknologi ACG Starter itu, serta keunggulan pada
sepeda motor, (2). Bagaimanakah perbedaan Sistem ACG Starter dengan sistem
Konvensional Starter pada sepeda motor, dan (3). Bagaimanakah sistem teknologi
ACG Starter bekerja pada mesin sepeda motor
2.1.
Teknologi ACG Starter
2.1.1.
Pengertian
Alternating Current
Generator (ACG) adalah teknologi yang dikeluarkan oleh Honda Motor pada mesin sepeda
motor untuk menghasilkan listrik dengan hasil arus bolak-balik (AC), sedangkan
starter yaitu alat untuk memulai kerja suatu alat lain atau mesin. Sehingga
keduanya dikombinasikan menjadi ACG starter.
Teknologi ACG
Starter pada awalnya sempat diaplikasikan pada motor Honda PCX 125,
namun kini teknologi ini dapat Anda temukan juga pada Honda Vario
Techno 125 ISS. Pada dasarnya, teknologi ACG Starter yang terdapat
pada motor Honda merupakan kombinasi dari teknologi ISS
(Idling Stop System).
Teknologi ACG
Starter adalah teknologi yang mampu Mengurangi getaran dan bunyi saat menyalakan
mesin motor, konsumsi bahan bakar, serta akan membuat mesin motor terawat
dengan baik. ( Tanaka: 2005: 1)
2.1.2.
Kegunaan ACG Starter
Mengurangi getaran dan bunyi saat menyalakan mesin motor. (Sudah tidak lagi Starter “Bletakkk”).
Mengurangi getaran dan bunyi saat menyalakan mesin motor. (Sudah tidak lagi Starter “Bletakkk”).
·
Mengurangi konsumsi BBM
(karena adanya sistem decompression yang mempermudah kerja piston)
·
Mengisi aki secara
otomatis
·
Menjamin perawatan
motor karena tidak menggunakan brush yang biasanya terdapat pada dinamo biasa
·
Tanpa menggunakan
dinamo starter, sepeda motor jadi lebih ringan dan konsumsi bahan bakar lebih
efisien
·
Menggunakan ECU gabung
dengan Fuel Injection, memaksimalkan kemampuan ECU
·
Tidak ada suara kasar
dan bising ketika tombol starter ditekan, karena tidak ada komponen mekanis
yang perlu bertautan
·
Dapat digunakan untuk
sistem yang menerapkan mematikan mesin saat sepeda motor idle/tidak bergerak
( Tanaka: 2005: 1-2)
2.2.
Perbedaan sistem ACG Starter Dengan Konvensional Starter
Sistem starter
konvensional menggunakan motor listrik dan beberapa gigi penghubung untuk
memutar kruk as. Sehingga ketika tombol starter ditekan muncul suara seperti
besi beradu sebagai pertanda gigi-gigi strarter saling menggerakkan hingga
mesin pun menyala.
Berbeda pada
teknologi ACG, pada ACG tidak menggunakan motor starter dan mekanisme gigi
starter sehingga dapat mengurangi suara kasar dari gigi-gigi starter dan minim
getaran. ACG menggunakan perangkat starter elektrik yang mengandalkan putaran
dari generator atau alternator untuk memutar kruk as. Alternator disini
berfungsi ganda yaitu sebagai pembangkit listrik dan motor starter. Pada
perangkat ACG terdapat 12 kutub magnet permanen yang menempel pada dinding
flywheel. di dalam flywheel terdapat 18 kumparan yang melilit inti besi. kumparan
tersebut dibagi menjadi 3 hal. Kumparan-kumparan tersebut yang nantinya akan
menjadi magnet tidak tetap. ( Tanaka : 2005: 2)
2.3.
Cara Kerja ACG Starter
Ketika mesin
dinyalakan, arus listrik akan mengalir melalui stator yang berlaku
sebagai magnet listrik (elektromagnet). Stator tersebut pada dasarnya
memiliki prinsip kerja yang hampir mirip dengan alternator, hanya saja lebih
mengandalkan mekanisme antar magnet. Contohnya, pada Honda Vario Techno 125 ISS
terdapat 12 kutub magnet permanen dan 18 kumparan yang terdiri dari kutub
magnet yang remanen (tidak tetap). Kumparan-kumparan tersebut masih dibagi lagi
menjadi 3 hal
Pada saat mesin
dinyalakan, maka secara otomatis arus listrik akan langsung dialirkan ke FET
Circuit yang terdapat pada Electronic Control Module (ECM) yang kemudian dibagi
secara merata ke dalam 3 hall tersebut. Selanjutnya, stator yang
telah menjadi elektromagnet akan bertemu dengan magnet flywheel.
Pertemuan antar
kedua magnet inilah yang menyebabkan flywheel bergerak, sebelum
akhirnya menggerakkan piston yang terhubung langsung untuk menyalakan mesin
motor. Selanjutnya, setelah motor dalam kondisi berjalan, maka secara otomatis
ECU / ECM akan memutus tegangan listrik ke statordan beralih fungsi
menjadi Generator AC.
Generator ini
nantinya akan mengubah arus listrik menjadi DC (searah) untuk mengisi baterai
(aki) dan mendukung kinerja ACG Starter pada penggunaan berikutnya.
Secara logika,
karena gesekan yang terjadi adalah berasal dari pertemuan antara dua magnet,
maka dapat dipastikan tidak akan ada lagi suara berisik akibat gesekan antar
gir yang terjadi ketika Anda mulai menyalakan mesin motor (seperti pada sliding-gear
starter-type system). Anda hanya akan merasakan mesin motor Anda menyala
seketika dengan bunyi yang sangat halus (diminimalisasi). ( Tanaka : 2005 : 3 )
Bab III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pada Bab II
telah dipaparkan secara rinci penjelasan tentang (1). Bagaimana teknologi ACG Starter
itu, serta keunggulanya, (2). Perbedaan sistem ACG Starter Dengan Konvensional
Starter, (3). Bagaimana Cara Kerja ACG Starter. Berdasarkan pembahasan tersebut
dpat dikemukakan simpulan sebagai berikut.
(1) Teknologi ACG Starter adalah
teknologi yang mampu menjadi jalan keluar setiap industri karna kegunaanya yang
sangat besar serta perkembangan zaman yang terus menuntut para industrawan
bersaing lebih ketat
(2) Perbedaan sistem ACG Starter Dengan
Konvensional Starter antara lain
Untuk konvensional :
·
Masih mengunakan gigi
untuk memutar kruk as sehingga ketika tombol start di tekan terdengan seperti
besi beradu
Untuk ACG Starter :
·
Menggunakan starter
elektrik yang mengandalkan putaran dari generator atau alternator untuk memutar
kruk as dan mekanisme gigi starter sehingga dapat mengurangi suara kasar dari
gigi-gigi starter dan minim getaran
Sehingga dari perbedaan ini dapat
dijadikan tolak ukur serta pertimbangan yang sangat baik untuk memilih
teknologi yang lebih baik
(3) Cara Kerja ACG Starter
- Pada saat
mesin dinyalakan, maka secara otomatis arus listrik akan langsung dialirkan ke
FET Circuit yang terdapat pada Electronic Control Module (ECM)
- Stator yang
telah menjadi elektromagnet akan bertemu dengan magnet flywheel.
- Pertemuan
antar kedua magnet yang akan menyebabkan flywheel bergerak, sebelum
akhirnya menggerakkan piston yang terhubung - Saat motor dalam kondisi
berjalan, maka secara otomatis ECU / ECM akan memutus tegangan listrik ke statordan
beralih fungsi menjadi Generator AC.
- Generator akan
mengubah arus listrik menjadi DC (searah) untuk mengisi baterai (aki) dan
mendukung kinerja ACG Starter pada penggunaan berikutnya.
3.2
Saran
Berdasarkan pada
simpulan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa saran yang ditujukan.
1. Teknologi
ACG Starter adalah pilihan terbaik untuk teknologi dalam bidang otomotif karna
kegunaanya yang sangat besar bagi masyarakat
2. Untuk
pengoptimalan penggunaan sistem ACG ini dianjurkan untuk memahami perubahan
komponen atau rangkain dari sistem – sistem sebelumnya
3. Untuk
menghadapi perkembangan zaman perlu diadakan pengujian sisterm ini pada mesin
selain mesin sepeda motor
Daftar Rujukan
Hiroshi Tanaka, 2005, Engine start control system , Japan, EP20050003569