Saturday, 16 April 2016

Analisais ACG Starter Pada Sepeda Motor " Karya ilmiah "


Analisais ACG Starter Pada Sepeda Motor " Karya ilmiah "

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin pesat perkembangan suatu zaman semakin pesat pula perkembangan teknologi yang ada di dunia, sehingga menuntut seseorang untuk menciptakan atau mengembangkan suatu ide dalam bentuk teknologi yang lebih modern. Kebutuhan masyarakat dunia yang semakin meningkat apalagi dalam bidang teknologi, mengharuskan para engginer lebih bisa melayani dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam hal ini teknologi ACG ( Alternating Current Generator ) adalah suatu teknologi yang menjadi incaran masyarakat di berbagai belahan dunia.
Teknologi ini ditemukan oleh Hiroshi Tanaka yang kemudian dipatenkan oleh Honda Motor pada tanggal 14 September 2005. Sampai saat ini ACG starter hanya ada pada sepeda motor Honda Vario Techno 125 dan Honda Beat dan mungkin akan bertambah kesetiap produk baru dari Honda Motor.
Teknologi ACG Starter adalah teknologi yang mampu mengurangi getaran, konsumsi bahan bakar, serta akan membuat mesin motor terawat dengan baik. Mengetahui hal ini persaingan antar Industri – industri yang bergerak di bidang ini semakin ketat, sehingga membuat teknologi ini dipandang berkelas dan harus dimiliki oleh setiap industriawan. ( Tanaka : 2005:1 )
Dengan ini Makalah Dengan judul Teknologi ACG Starter pada Sepeda Motor ditulis untuk mengetahui keuntungan atau kekurangan dari teknologi ini, serta mungkin atau tidaknya teknologi ini diaplikasikan bukan hanya pada mesin sepeda motor.

1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah teknologi ACG Starter itu, serta keunggulan pada sepeda motor
2. Bagaimanakah perbedaan Sistem ACG Starter dengan sistem Konvensional Starter pada sepeda motor
3. Bagaimanakah sistem teknologi ACG Starter bekerja pada mesin sepeda motor

1.3. Tujuan
1. Mendiskripsikan Bagaimanakah Sistem ACG Starter itu serta keunggulan pada Sepeda motor
2. Mendiskripsikan Bagaimanakah perbedaan Sistem ACG Starter dengan sistem Konvensional Starter pada sepeda motor
3. Mendeskripsikan Bagaimana sistem teknologi ACG Starter bekerja pada mesin sepeda motor

BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada Bab I, pembahasan masalah akan menyajikan tentang (1). Bagaimanakah teknologi ACG Starter itu, serta keunggulan pada sepeda motor, (2). Bagaimanakah perbedaan Sistem ACG Starter dengan sistem Konvensional Starter pada sepeda motor, dan (3). Bagaimanakah sistem teknologi ACG Starter bekerja pada mesin sepeda motor

2.1. Teknologi ACG Starter
2.1.1. Pengertian
Alternating Current Generator (ACG) adalah teknologi yang dikeluarkan oleh Honda Motor pada mesin sepeda motor untuk menghasilkan listrik dengan hasil arus bolak-balik (AC), sedangkan starter yaitu alat untuk memulai kerja suatu alat lain atau mesin. Sehingga keduanya dikombinasikan menjadi ACG starter.
Teknologi ACG Starter pada awalnya sempat diaplikasikan pada motor Honda PCX 125, namun kini teknologi ini dapat Anda temukan juga pada Honda Vario Techno 125 ISS. Pada dasarnya, teknologi ACG Starter yang terdapat pada motor Honda merupakan kombinasi dari teknologi ISS (Idling Stop System).
Teknologi ACG Starter adalah teknologi yang mampu Mengurangi getaran dan bunyi saat menyalakan mesin motor, konsumsi bahan bakar, serta akan membuat mesin motor terawat dengan baik. ( Tanaka: 2005: 1)

2.1.2. Kegunaan ACG Starter

Mengurangi getaran dan bunyi saat menyalakan mesin motor. (Sudah tidak lagi Starter “Bletakkk”).
·         Mengurangi konsumsi BBM (karena adanya sistem decompression yang mempermudah kerja piston)
·         Mengisi aki secara otomatis
·         Menjamin perawatan motor karena tidak menggunakan brush yang biasanya terdapat pada dinamo biasa
·         Tanpa menggunakan dinamo starter, sepeda motor jadi lebih ringan dan konsumsi bahan bakar lebih efisien
·         Menggunakan ECU gabung dengan Fuel Injection, memaksimalkan kemampuan ECU
·         Tidak ada suara kasar dan bising ketika tombol starter ditekan, karena tidak ada komponen mekanis yang perlu bertautan 
·         Dapat digunakan untuk sistem yang menerapkan mematikan mesin saat sepeda motor idle/tidak bergerak
( Tanaka: 2005: 1-2)

2.2. Perbedaan sistem ACG Starter Dengan Konvensional Starter
Sistem starter konvensional menggunakan motor listrik dan beberapa gigi penghubung untuk memutar kruk as. Sehingga ketika tombol starter ditekan muncul suara seperti besi beradu sebagai pertanda gigi-gigi strarter saling menggerakkan hingga mesin pun menyala.
Berbeda pada teknologi ACG, pada ACG tidak menggunakan motor starter dan mekanisme gigi starter sehingga dapat mengurangi suara kasar dari gigi-gigi starter dan minim getaran. ACG menggunakan perangkat starter elektrik yang mengandalkan putaran dari generator atau alternator untuk memutar kruk as. Alternator disini berfungsi ganda yaitu sebagai pembangkit listrik dan motor starter. Pada perangkat ACG terdapat 12 kutub magnet permanen yang menempel pada dinding flywheel. di dalam flywheel terdapat 18 kumparan yang melilit inti besi. kumparan tersebut dibagi menjadi 3 hal. Kumparan-kumparan tersebut yang nantinya akan menjadi magnet tidak tetap. ( Tanaka : 2005: 2)

2.3. Cara Kerja ACG Starter
Ketika mesin dinyalakan, arus listrik akan mengalir melalui stator yang berlaku sebagai magnet listrik (elektromagnet). Stator tersebut pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang hampir mirip dengan alternator, hanya saja lebih mengandalkan mekanisme antar magnet. Contohnya, pada Honda Vario Techno 125 ISS terdapat 12 kutub magnet permanen dan 18 kumparan yang terdiri dari kutub magnet yang remanen (tidak tetap). Kumparan-kumparan tersebut masih dibagi lagi menjadi 3 hal


Pada saat mesin dinyalakan, maka secara otomatis arus listrik akan langsung dialirkan ke FET Circuit yang terdapat pada Electronic Control Module (ECM) yang kemudian dibagi secara merata ke dalam 3 hall tersebut. Selanjutnya, stator yang telah menjadi elektromagnet akan bertemu dengan magnet flywheel.
Pertemuan antar kedua magnet inilah yang menyebabkan  flywheel bergerak, sebelum akhirnya menggerakkan piston yang terhubung langsung untuk menyalakan mesin motor. Selanjutnya, setelah motor dalam kondisi berjalan, maka secara otomatis ECU / ECM akan memutus tegangan listrik ke statordan beralih fungsi menjadi Generator AC.
Generator ini nantinya akan mengubah arus listrik menjadi DC (searah) untuk mengisi baterai (aki) dan mendukung kinerja ACG Starter pada penggunaan berikutnya.
Secara logika, karena gesekan yang terjadi adalah berasal dari pertemuan antara dua magnet, maka dapat dipastikan tidak akan ada lagi suara berisik akibat gesekan antar gir yang terjadi ketika Anda mulai menyalakan mesin motor (seperti pada sliding-gear starter-type system). Anda hanya akan merasakan mesin motor Anda menyala seketika dengan bunyi yang sangat halus (diminimalisasi).   ( Tanaka : 2005 : 3 )







Bab III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pada Bab II telah dipaparkan secara rinci penjelasan tentang (1). Bagaimana teknologi ACG Starter itu, serta keunggulanya, (2). Perbedaan sistem ACG Starter Dengan Konvensional Starter, (3). Bagaimana Cara Kerja ACG Starter. Berdasarkan pembahasan tersebut dpat dikemukakan simpulan sebagai berikut.
(1) Teknologi ACG Starter adalah teknologi yang mampu menjadi jalan keluar setiap industri karna kegunaanya yang sangat besar serta perkembangan zaman yang terus menuntut para industrawan bersaing lebih ketat
(2) Perbedaan sistem ACG Starter Dengan Konvensional Starter antara lain
Untuk konvensional :
·         Masih mengunakan gigi untuk memutar kruk as sehingga ketika tombol start di tekan terdengan seperti besi    beradu
Untuk ACG Starter :
·         Menggunakan starter elektrik yang mengandalkan putaran dari generator atau alternator untuk memutar kruk as dan mekanisme gigi starter sehingga dapat mengurangi suara kasar dari gigi-gigi starter dan minim getaran
Sehingga dari perbedaan ini dapat dijadikan tolak ukur serta pertimbangan yang sangat baik untuk memilih teknologi yang lebih baik
(3) Cara Kerja ACG Starter
- Pada saat mesin dinyalakan, maka secara otomatis arus listrik akan langsung dialirkan ke FET Circuit yang terdapat pada Electronic Control Module (ECM)
- Stator yang telah menjadi elektromagnet akan bertemu dengan magnet flywheel.
- Pertemuan antar kedua magnet yang akan menyebabkan flywheel bergerak, sebelum akhirnya menggerakkan piston yang terhubung - Saat motor dalam kondisi berjalan, maka secara otomatis ECU / ECM akan memutus tegangan listrik ke statordan beralih fungsi menjadi Generator AC.
- Generator akan mengubah arus listrik menjadi DC (searah) untuk mengisi baterai (aki) dan mendukung kinerja ACG Starter pada penggunaan berikutnya.

3.2 Saran
Berdasarkan pada simpulan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa saran yang ditujukan.
1.      Teknologi ACG Starter adalah pilihan terbaik untuk teknologi dalam bidang otomotif karna kegunaanya yang sangat besar bagi masyarakat
2.      Untuk pengoptimalan penggunaan sistem ACG ini dianjurkan untuk memahami perubahan komponen atau rangkain dari sistem – sistem sebelumnya
3.      Untuk menghadapi perkembangan zaman perlu diadakan pengujian sisterm ini pada mesin selain mesin  sepeda motor

Daftar Rujukan

Hiroshi Tanaka, 2005, Engine start control system , Japan, EP20050003569